JOMBANG TERKINI.COM JOMBANG – Kabupaten Jombang resmi mencetak sejarah sebagai titik awal (piloting) nasional peluncuran program strategis “Miskin Ekstrem Pasti Kerja”. Program ambisius ini menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem hingga nol persen pada tahun 2026 melalui skema pemberdayaan yang langsung menghubungkan masyarakat dengan lapangan kerja.
Acara Kick Off yang digelar di Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Desa Badang, Kecamatan Ngoro, pada Senin (29/12) pagi ini, menjadi implementasi nyata dari Instruksi Presiden Nomor 8 Tahun 2025.
Strategi “Beri Kail, Bukan Ikan”

Mewakili Menko Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Imin), Deputi Bidang Peningkatan Kesejahteraan Sosial, Prof. Dr. Ir. Nunung Nuryartono, M.Si., menegaskan bahwa pemerintah kini mengubah paradigma bantuan sosial.
”Dari Jombang kita buktikan bahwa kemiskinan ekstrem dapat dihentikan. Program ini bukan sekadar bantuan tunai, tapi memastikan setiap rupiah anggaran negara berorientasi pada pemberdayaan yang mandiri dan berkelanjutan,” ujar Prof. Nunung.
Melalui program ini, masyarakat miskin ekstrem tidak hanya diberi pelatihan intensif, tetapi langsung ditempatkan bekerja di unit-unit SPPG. Di Jombang sendiri, sebanyak 300 warga telah siap bekerja dengan estimasi penghasilan Rp2 juta per bulan.
Ekosistem Ekonomi: Dari Petani untuk Rakyat
Menariknya, program ini menciptakan efek domino ekonomi lokal. SPPG tidak hanya menyerap tenaga kerja dari keluarga prasejahtera, tetapi juga wajib mengambil bahan baku pangan langsung dari petani dan pedagang lokal di sekitar wilayah operasional.
Target Nasional 2025-2026:
Penyerapan Tenaga Kerja: 1,5 juta orang secara nasional.
Pilot Project Jombang: 300 penerima manfaat di 7 unit SPPG (Bareng, Diwek, Ngoro, dan Jombang).
Target Kemiskinan: 0% pada tahun 2026.
Komitmen Pemerintah Daerah
Wakil Bupati Jombang, Salmanudin, menyambut optimis penunjukan Jombang sebagai pelopor program ini. Ia menekankan bahwa ini adalah jalan keluar dari lingkaran kemiskinan yang sistematis.
”Kami berpesan kepada peserta pelatihan: manfaatkan kesempatan ini sungguh-sungguh. Jombang siap menjadi contoh bagi daerah lain dalam keberhasilan pengentasan kemiskinan berbasis pemberdayaan produktif,” tegasnya.
Operasional Penuh Januari 2026
Sebagai simbol dimulainya program, dilakukan penyerahan sertifikat kompetensi secara simbolis kepada para peserta. Fasilitas Dapur SPPG di Desa Badang sendiri dijadwalkan akan mulai beroperasi penuh pada 8 Januari 2026.
Dengan kolaborasi lintas kementerian (Kemenko PM, Kemensos, Kemnaker) dan Badan Gizi Nasional, model pemberdayaan dari Jombang ini rencananya akan direplikasi secara masif di seluruh wilayah Indonesia untuk memastikan tidak ada lagi masyarakat yang terjebak dalam kemiskinan ekstrem.
(Red/Dar)






