JOMBANG TERKINI.COM, JOMBANG– Aroma tak sedap muncul dari sektor pertanian di Dusun Mojosari, Desa Sumbersari, Kecamatan Megaluh, Jombang. Satu unit mesin pemanen padi (Combine Harvester) atau kombi yang seharusnya menjadi hak Kelompok Tani (Poktan) setempat, dikabarkan raib setelah munculnya dugaan permintaan uang tebusan dalam jumlah fantastis.
Informasi yang dihimpun, bantuan alat mesin pertanian (alsintan) jenis Bimo 110 tersebut diduga “pindah tangan” ke pihak lain lantaran Poktan Mojosari tidak mampu menyediakan uang tunai ratusan juta rupiah secara mendadak.
Kronologi: Datang Bulan September, Pergi Karena “Tebusan”
Seorang sumber warga berinisial D membeberkan bahwa polemik ini bermula saat pengurusan bantuan dilakukan melalui pihak desa dengan syarat harus atas nama Poktan Mojosari. Setelah melalui proses administrasi, unit kombi tersebut akhirnya tiba pada September 2024 lalu.
Namun, kegembiraan petani tak bertahan lama. Tak berselang lama setelah unit datang, muncul permintaan dari pihak desa agar Poktan menyediakan uang tebusan sebesar Rp 200 juta.
”Poktan sebenarnya berniat memenuhi, tapi nominalnya sangat besar. Mereka minta waktu satu atau dua hari untuk menyiapkan dana tersebut,” ungkap D saat dikonfirmasi, Senin (22/12/2025).
Diputus Sepihak: “Siapa Cepat Dia Dapat”
Sayangnya, tenggang waktu yang diminta petani bertepuk sebelah tangan. Pihak pengelola bantuan disebut-sebut bersikeras agar uang tersebut diserahkan pada hari yang sama. Karena Poktan tak bisa menyediakan uang seketika, unit bantuan pemerintah itu pun langsung dialihkan.
”Karena tidak bisa menyiapkan hari itu juga, akhirnya ada orang lain yang sanggup menebus. Kombi itu langsung dibawa oleh orang yang menebus tersebut,” tambah D dengan nada kecewa.
Hingga saat ini, asal-usul sumber anggaran bantuan tersebut masih misterius bagi anggota Poktan. Mereka hanya mengetahui bahwa kendaraan tersebut adalah hak kelompok tani yang kini entah di mana keberadaannya.
Kades Sumbersari Bungkam
Keresahan petani kini memuncak. Poktan Mojosari berharap ada keadilan dan transparansi terkait keberadaan aset bantuan tersebut. Mereka mendesak agar kombi yang menjadi hak mereka segera dikembalikan untuk kepentingan para petani di Dusun Mojosari.
”Intinya Poktan minta bagaimana caranya supaya kombi itu kembali, karena itu memang bantuan untuk Poktan Mojosari,” pungkas D.
Hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi terus dilakukan kepada Harianto, Kepala Desa Sumbersari. Namun, saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, yang bersangkutan belum memberikan jawaban atau klarifikasi terkait tudingan miring tersebut(Red)






