Jombang terkini.com. Megaluh – 22 April 2025*. Nuansa keakraban dan kekeluargaan begitu terasa dalam kegiatan Halal Bihalal 1446 H yang diselenggarakan oleh Panitia Halal Bihalal Kecamatan Megaluh, yang terdiri dari berbagai guru lintas bidang studi, Selasa (22/4). Acara yang berlangsung di SD Negeri Turipinggir 2 ini dihadiri oleh kurang lebih 310 peserta dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Kelompok Bermain, Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, hingga para pegawai dan tamu undangan eks. Wilker Megaluh.
Rangkaian acara dimulai pukul 09.00 WIB dengan lantunan sholawat oleh IPNU/IPPNU Desa Turipinggir, disusul pembukaan resmi oleh Ibu Liummah. Kekhusukan semakin terasa saat pembacaan ayat suci Al-Qur’an oleh Ustadz Alfian dari SD Negeri Kedungrejo, dan sambutan penuh makna dari Ketua Panitia, Ustadz Abdur Rohim, S.Pd.
Dalam sambutannya, Ustadz Abdur Rohim menyampaikan pentingnya momentum Halal Bihalal sebagai sarana mempererat silaturahmi dan semangat kolaborasi antar pendidik.
“Kegiatan ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tetapi juga sebagai bentuk kebersamaan dan penyemangat bagi seluruh pendidik dan tenaga kependidikan di wilayah Megaluh agar terus menjaga kekompakan dan meningkatkan profesionalisme dalam mendidik generasi bangsa,” ujarnya.
Acara dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua K3S Kecamatan Megaluh, Bapak Basuki, S.Pd.SD. Suasana religius semakin terasa saat Mahallul Qiyam dan tausiyah yang disampaikan oleh K.H. Moh. Sami’an, M.Pd.I. dari Tambak Beras, Jombang.
Dalam tausiyahnya, K.H. Moh. Sami’an menekankan makna mendalam dari Halal Bihalal sebagai ajang membersihkan hati, mempererat persaudaraan, serta memperkuat ukhuwah Islamiyah. Beliau juga mengingatkan pentingnya menjadi pribadi dermawan, terutama di momen Syawal ini.
> “Orang yang dermawan adalah kekasih Allah, dicintai oleh manusia, dan dekat dengan surga. Sedangkan shadaqah yang dilakukan dengan ikhlas akan menjadi naungan di hari kiamat,” tutur beliau.
Beliau juga mengajak para guru dan tenaga kependidikan untuk senantiasa berbagi, baik dalam bentuk ilmu maupun materi, karena keberkahan hidup salah satunya datang dari sifat kedermawanan.
Setelah sesi mushafahah atau salam-salaman sebagai simbol saling memaafkan, acara ditutup dengan ramah tamah yang penuh kehangatan.
Acara ini menjadi bukti nyata bahwa semangat Idul Fitri mampu mempersatukan dan memperkuat ikatan antar insan pendidikan di Kecamatan Megaluh.(DNG)