SDN Kedungbogo Ngusikan Aktif Lestarikan Seni Tradisional Guna Menjaga Warisan Budaya Di Tengah Modernisasi

Jombang terkini .Com Jombang– Di tengah arus globalisasi yang kian kuat, semangat melestarikan budaya lokal tak surut dari SD Negeri Kedungbogo, Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.
Melalui paguyuban seni Reog bernama _Putro Singo Manggolo_, sekolah ini aktif memperkenalkan kesenian tradisional kepada generasi muda.

Paguyuban ini menjadi contoh bagi sekolah lain dalam melestarikan warisan budaya Indonesia. Dengan demikian, diharapkan generasi muda dapat memahami dan mengapresiasi nilai-nilai budaya lokal.

Melalui kegiatan ini, SDN Kedungbogo menunjukkan komitmennya dalam melestarikan kesenian tradisional Reog dan memperkenalkannya kepada generasi muda. Paguyuban _Putro Singo Manggolo_ menjadi wadah bagi siswa untuk mengembangkan bakat dan minatnya dalam kesenian tradisional.

Dengan pelestarian budaya seperti ini, diharapkan warisan budaya Indonesia dapat terus terjaga dan berkembang di tengah arus modernisasi.

Paguyuban Reog Putro Singo Manggolo dari SDN Kedungbogo, Jombang, dipimpin oleh Subekti Utomo,S.Pd.SD beranggotakan 20 personil yang aktif mengembangkan kesenian tradisional Reog. Kelompok ini tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai media edukasi budaya yang penting bagi siswa dan masyarakat sekitar.

Melalui paguyuban ini, Subekti Utomo S.Pd,SD, dan anggota lainnya berupaya melestarikan warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya kepada generasi muda. Dengan demikian, diharapkan nilai-nilai budaya lokal dapat terus terjaga dan berkembang di tengah arus modernisasi.

Kepala SD Negeri Kedungbogo Subekti Utomo,S.Pd .SD sekaligus ketua paguyuban reog putro singo menggolo saat di temui media Jombang terkini.com, Minggu 20/04/2025 mengatakan bahwa kegiatan ekstrakurikuler tari Reog bukan hanya sekadar pengisi waktu luang, tetapi juga bagian dari strategi untuk membentuk karakter dan identitas kebudayaan sejak dini. Ia berharap bahwa melalui kegiatan ini, budaya lokal dapat diperkenalkan dan dilestarikan di tengah pengaruh budaya luar”Ujarnya.

Masih menurut Subekti,sekolah sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan dinas pendidikan dan kebudayaan memiliki tanggung jawab ganda, yaitu pendidikan dan kebudayaan. Melalui dedikasi dan konsistensi Paguyuban Reog _Putro Singo Manggolo_, kelompok ini tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga harapan baru bagi pelestarian budaya di Jombang.”pungkasnya.(DNG)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *