SMPN 1 Kudu Jombang Ciptakan Produk Inovatif Dari Tanaman Sekitar Sekolah

Jombang terkini.Com Jombang – SMP Negeri 1 Kudu Jombang yang berlokasi di Jalan Raya Desa Sumberteguh nomor 108, selalu mampu menciptakan kegiatan positif bagi para siswanya. Para pendidik SMPN 1 Kudu tidak hanya berkutat mengajarkan materi pendidikan akademik semata. Tetapi terus menciptakan inovasi dan kreasi, agar para siswa selalu terstimulus untuk menciptakan hal-hal baru saat di sekolah.

Hal baru tersebut mulai terlihat manakala muncul ide membuat aneka minuman sehat hingga pembuatan aneka sabun dan bahan kecantikan alternatif.

Dengan demikian, SMPN 1 Kudu Jombang menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi siswa, serta menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung bagi para siswa untuk berkembang secara optimal.

“Saya dan para pendidik di SMPN 1 Kudu Jombang memang menanamkan sejak dini kepada peserta didik untuk selalu berinovasi dan berkreasi. Mengingat melimpahnya bahan baku berupa pohon kakao untuk bahan dasar coklat, bunga telang, pohon kayu putih, daun kelor dan mengkudu di lingkungan sekolah,” papar Kepala Sekolah SMPN 1 Kudu Jombang, Srimudayani Dewi Astutik di ruang kerjanya.kamis 12 Juni 2025

Kepala sekolah yang akrab disapa Bu Muda ini menjelaskan, Buah kakao tidak sama dengan cokelat, melainkan bahan baku utama untuk membuat cokelat. Buah kakao adalah buah pohon kakao yang mengandung biji kakao, sedangkan cokelat adalah hasil olahan dari biji kakao setelah melalui proses fermentasi, pengeringan, dan pengolahan lainnya.

“Jadi, biji kakao adalah bahan mentah, sementara cokelat adalah produk akhir yang telah diolah. Kebetulan di sekolah ini banyak tumbuh pohon kakao yang sudah ditanam sejak 10 hingga 15 tahun yang lalu,” terangnya.

Ide mengolah buah kakao menjadi coklat, bunga telang, mengkudu dan kayu putih menjadi aneka minuman dan bahan kecantikan, semata untuk mengoptimalkan sumber daya alam yang ada di lingkungan sekolah.

“Alhamdulillah kebetulan beberapa tanaman tadi melimpah tumbuh di sekeliling sekolah. Sehingga dari pada buah atau daunnya gugur terbuang percuma, akhirnya kami manfaatkan untuk kegiatan positif membuat aneka jenis minuman kesehatan, sabun, dan masker wajah,” paparnya.

Lebih jauh, Srimudayani mengungkapkan, keberadaan bunga telang di sekolah bisa dimanfaatkan untuk berbagai hal, mulai dari edukasi hingga pembuatan produk. Contohnya, bunga telang bisa digunakan untuk membuat teh antioksidan yang bisa dipadu-padankan dengan daun teh ataupun kelor. Selain itu, lanjut Srimudayani, pihak sekolah dalam hal ini para guru juga mengadakan workshop atau kegiatan edukasi tentang pemanfaatan bunga telang. Terutama pada poin untuk meningkatkan pengetahuan siswa tentang manfaatnya.

“Siswa bisa belajar cara membuat teh bunga telang dan mengetahui manfaatnya, seperti meningkatkan daya ingat, menyehatkan mata, dan mengurangi kecemasan,” tutur alumnus S-1 Jurusan Sejarah STKIP Sidoarjo.

Mantan Kasek SMPN Ngusikan, SMPN 2 Tembelang dan SMPN 1 Kabuh ini menambahkan, Bunga telang bisa dimanfaatkan dalam kegiatan Adiwiyata untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesehatan. Untuk itu seluruh siswa mulai kelas VII hingga IX SMPN 1 Kudu diwajibkan belajar dan memanfaatkan seluruh tumbuhan yang ada di sekolah.

“Bukan hanya bunga Telang saja, tapi demikian halnya dengan tanaman kakao, kayu putih dan mengkudu. Sehingga ketika sudah diolah, maka bisa menjadi aneka minuman kesehatan dan bahan kecantikan yang bisa dimanfaatkan sendiri di rumah atau untuk dijual sebagai produk unggulan sekolah,” rinci Alumnus S-2 Jurusan Pendidikan IPS Universitas Kanjuruhan Malang ini panjang lebar.

Akan halnya dengan pemanfaatan pohon kakao untuk coklat, Srimudayani menyebut ternyata daging dan bijinya bisa digunakan untuk sabun. Demikian halnya dengan daun kayu putih juga bisa diolah menjadi sabun kayu putih. Sedangkan buah mengkudu dan daun kelor bisa dimanfaatkan untuk minuman kesehatan instan celup maupun masker wajah ramah lingkungan.

“Alhamdulillah para guru dan siswa semangat untuk bersama-sama membuat produk bermanfaat dari aneka tanaman yang ada di lingkungan sekolah. Sehingga selain siswa memiliki bekal kemampuan mengolah tanaman menjadi produk herbal ramah lingkungan, juga mampu menumbuhkan sikap peduli pada lingkungan,” tandas Srimudayani.

Untuk menyiasati musim dan pertumbuhan tanaman, seluruh bahan dasar coklat, daun telang dan daun kelor sebagian tidak langsung diolah menjadi produk. Namun sebagian dikeringkan agar bisa dimanfaatkan manakala tanaman sedang tidak berbuah ataupun berbunga.

“Masa tumbuh bunga dan buah tanaman kan tidak selamanya ada. Sehingga kami para pendidik di SMPN 1 Kudu juga mengajarkan teknik mengeringkan bunga dan buah tanaman, sehingga sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan tidak menanti musim berbunga dan berbuah. Bahkan kami juga mengajarkan anak-anak untuk membuat cabai kering, agar mereka memiliki kesadaran memanfaatkan semua tanaman di sekitar tempat tinggal mereka agar tidak mubazir,” urai Srimudayani.

Dari sekian banyak produk yang dihasilkan para siswa tersebut, Srimudayani menyimpulkan, tujuan akhir dari mengajarkan siswa memanfaatkan tumbuhan di sekitar sekolah adalah untuk menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap lingkungan. Kemudian membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan praktis, dan meningkatkan pemahaman tentang ekosistem serta manfaat tanaman bagi kehidupan.

“Dengan pemahaman ini, siswa diharapkan mampu menjadi agen perubahan dalam menjaga kelestarian lingkungan di masa depan,” pungkas Srimudayani.(Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *