Kunci Sukses Jombang Tekan Kemiskinan Di Bawah Nasional: ‘ Data Tunggal ‘ Dan Senjata ‘ 4K’

Jombangterkini.Com Jombang – Pemerintah Kabupaten Jombang mengklaim sukses besar dalam penanggulangan kemiskinan, bahkan melampaui rata-rata nasional dan provinsi. Data terbaru menunjukkan persentase penduduk miskin Jombang pada tahun 2025 telah turun menjadi 8,36%, sebuah penurunan signifikan dari tahun sebelumnya (8,60%) dan berada di bawah angka kemiskinan nasional (8,47%) serta Provinsi Jawa Timur (9,50%).

​Prestasi ini menjadi sorotan utama dalam Rapat Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) 2025 yang digelar di Ruang Soero Adiningrat, Rabu (15/10/2025).

​Target Ambisius: Nol Persen Kemiskinan Ekstrem 2026

​Bupati Jombang, Warsubi, didampingi Wakil Bupati yang juga Ketua TKPK, Gus Salmanudin, menegaskan bahwa keberhasilan ini tak membuat Pemkab berpuas diri. Mereka kini membidik target yang lebih ambisius: menekan angka kemiskinan menjadi 8,04%-8,10% pada 2026, serta menghapus kemiskinan ekstrem hingga 0% pada akhir 2026, sesuai dengan Instruksi Presiden.

​”Rakor ini bukan ajang seremonial. Ini adalah komitmen bersama. Kami optimistis, dengan strategi yang tepat dan eksekusi yang kuat, Jombang bisa mencapai target ini,” tegas Gus Salmanudin.

​Strategi Jitu: Data Tunggal sebagai Pilar Utama

​Untuk mencapai target ambisius tersebut, Bupati Warsubi menetapkan tiga strategi utama. Paling krusial adalah implementasi Data Tunggal Kemiskinan.

​”Kita harus menggunakan data yang sama, Data Tunggal yang terverifikasi (by name, by address, by problem), sebagai satu-satunya dasar pensasaran program. Ini kunci agar bantuan kita tepat sasaran dan berdampak,” ujar Bupati.

​Strategi lain yang diandalkan adalah pendekatan Pentahelix, yang meningkatkan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, Akademisi, Dunia Usaha (CSR), Masyarakat, dan Media. Kolaborasi ini diperkuat dengan penguatan regulasi pelaksanaan program.

​Program Unggulan yang Langsung Dirasakan Warga

​Wakil Bupati Gus Salmanudin memaparkan, penurunan kemiskinan ditopang oleh tren ekonomi positif, termasuk perbaikan kualitas tenaga kerja dan naiknya Nilai Tukar Petani. Program-program unggulan Pemkab juga terbukti efektif, antara lain:

​Beasiswa Milenial: Alokasi Rp 1 Miliar untuk 30 siswa kurang mampu guna mengurangi beban pengeluaran pendidikan.

​Gerdu Mapan “Ayo Muleh Nggowo Gabah”: Program yang fokus meningkatkan pendapatan dan kemandirian pangan.

​Insentif Guru Ngaji TPQ: Bantuan yang akan dinaikkan dari Rp 750.000 menjadi Rp 1.000.000 per guru ngaji pada 2026 sebagai upaya mengurangi beban pengeluaran rumah tangga.

 

​Prinsip “4K” Jadi Mandat Baru

​Kepala Bappeda Jombang, Danang Praptoko, menjelaskan bahwa rakor ini bertujuan merumuskan Rencana Aksi Tahunan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (RATPKD) 2026.

​Semua tim yang terlibat, mulai dari OPD, Ormas, Akademisi, hingga Media, dimandatkan untuk memperkuat Prinsip 4K: Konsolidasi, Koordinasi, Kolaborasi Aktif, dan Komunikasi. Prinsip ini harus memastikan program yang disusun benar-benar akuntabel dan berdampak nyata.

​Di akhir rapat, Gus Salmanudin memastikan tindak lanjut yang serius. Rapat lanjutan akan segera digelar dengan melibatkan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan pihak filantropi lainnya.

​”Setiap pemangku kepentingan akan menyepakati langkah konkret dan terukur untuk memberikan intervensi kepada 8,36% penduduk miskin Jombang, disesuaikan dengan karakteristik wilayahnya,” pungkas Ketua TKPK ini.

​Dengan sinergi data tunggal dan kolaborasi multi-pihak yang kuat, Kabupaten Jombang optimis mewujudkan Jombang Maju dan Sejahtera untuk Semua.(Red)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *