SMPN 3 Peterongan Jombang Gelar MPLS, Kenalkan Murid Lingkungan Sekolah Dan Pondok Pesantren

Jombang terkini.Com- Jombang – Masa Pengenalan Lingkungan Sekokah (MPLS) di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Peterongan, Jombang, ini berbeda dengan sekolah-sekolah SMP Negeri yang lain di Kabupaten Jombang.

Sebab, SMP Negeri 3 Peterongan ini berada di tengah-tengah lingkungan Pondok Pesantren Darul Ulum, Rejoso, Peterongan.

Perbedaan nyata tersebut berupa pada sistem MPLS yang terbagi menjadi 2 tahap. Yaitu tahap pertama, mulai tanggal 13 sampai 15 Juli 2025 diisi dengan pendampingan dan pembinaan ibadah keagamaan, meliputi: tata cara bersuci; sholat wajib dan sunnah; baca tulis Al Quran, doa-doa harian; serta materi ke-Darul-Ulum-an.

Sementara, pada tahap kedua, yakni tanggal 16 sampai 19 Juli 2025 diisi dengan materi “sekolahku menggembirakan”. Dimana isi kegiatannya meliputi bagaimana mengenal teman dan guru, hidup bersih dan sehat, berbagi cerita, dan ceria bersama di sekolah.

Yang unik dan berbeda dari lainnya, MPLS di SMPN 3 Peterongan seluruh pesertanya diwajibkan mengenakan pakaian santri. Untuk murid putra wajib memakai sarung dan baju koko putih, sedangkan murid putri wajib memakai gamis dan jilbab putih. Hal ini bertujuan agar para murid merasa nyaman dan jiwa santri yang taat dalam beribadah tertanam di sanubari mereka.

Kepala sekolah SMPN 3 Peterongan

Kepala SMPN 3 Peterongan, Miftakhul Rohana atau yang akrab disapa Bu Ana mengungkapkan, jumlah murid baru yang terdata di kelas 7 atau yang mengikuti MPLS ini sebanyak 352 anak, dengan rincian murid putra 144 anak dan putri 208 anak.

“Jadi di tahun ajaran baru 2025-2026 jumlah murid secara keseluruhan 1.014 anak yang tersebar dalam 32 rombel,” kata Miftakhul Rohana, Kamis pagi (17/07/2025).

Ia menambahkan, misi SMPN 3 Peterongan di lingkungan Ponpes Darul Ulum ini, menekankan pada pembinaan akhlak mulia dan prestasi akademik maupun non-akademik.

Bu Ana memberi contoh prestasi yang membanggakan di tahun 2024-2025 adalah meraih juara 1 School Religius Culture tingkat Jawa Timur, hal ini juga didukung adanya laboratorium PAI yang juga merengkuh juara 1 tingkat Jawa Timur.

Sedangkan prestasi murid yang membanggakan diraih oleh Fiona Dwi Putri mendapatkan juara 1 Olimpiade PAI Tingkat Nasional dan di ajang karya tulis ilmiah murid yang bernama Rasyad Fathin Habib mendapat medali emas pada International Science and Invention Fair sekaligus mendapat penghargaan khusus berupa peneliti muda terbaik dari NWERA Association.

“Sementara untuk kegiatan ekstra-kurikuler di SMPN 3 Peterongan terdiri dari 20 macam kegiatan. Yakni sepak bola, basket, voli, OSN IPA, OSN IPS, OSN Matematika, CCI/keagamaan, Karya Ilmiah Remaja, kaligrafi, qiro’ah, banjari, marawis, qosidah, pramuka, PMR, batik, keadiwiyataan/hidroponik, desain grafis, jurnalistik, story telling,” rinci kepsek yang menjabat di SMPN 3 Peterongan sejak 20 Juni 2025 ini.

Perlu diketahui, program MPLS tahun 2025-2026 ini bertema “MPLS ramah dan bermakna” yang bertujuan menumbuhkan dan menguatkan karakter profil lulusan serta membantu murid baru mengenal dan beradaptasi terhadap lingkungan belajar dan sarana prasarana yang tersedia di SMPN 3 Peterongan.(Red/Dar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *