JombangTerkini.Com.Jombang – Kupat atau ketupat memiliki makna yang sangat mendalam dalam tradisi masyarakat Jawa, terutama yang diperkenalkan oleh Kanjeng Sunan Kalijaga.
Menurut Danang Sulistiono,salah satu pegiat seni dan praktisi spiritual yang juga pengasuh Padepokan New Putra Bhayangkara Jombang beralamat di desa Kedungrejo kecamatan Megaluh kab Jombang ini, Kanjeng sunan Kalijaga yang mempopulerkan tradisi Bakda Kupat*, yaitu perayaan yang berlangsung sekitar seminggu setelah Lebaran. Tradisi ini menunjukkan kekayaan budaya dan kearifan lokal yang sarat makna spiritual dan sosial. Saat Bakda Kupat, masyarakat Jawa biasanya membuat dan menganyam ketupat dari daun kelapa muda atau janur, sebagai simbol dari nilai-nilai luhur.
Janur, atau daun kelapa muda, dalam filosofi Jawa disebut sebagai “Jatining Nur” yang berarti cahaya sejati atau hati nurani. Ini melambangkan niat suci dan kebersihan hati dalam menjalani kehidupan. Anyaman ketupat itu sendiri mencerminkan pentingnya nilai-nilai silaturahmi, gotong-royong, dan kebersamaan dalam masyarakat. Proses menganyam yang rumit menjadi simbol bahwa kehidupan sosial membutuhkan keterikatan dan kerja sama antar individu.
Isi dari ketupat, yaitu beras, menggambarkan nafsu duniawi. Ketupat dengan demikian menjadi simbol untuk membungkus dan mengendalikan nafsu tersebut agar tidak merusak hati nurani. Selain itu, kata “ketupat” berasal dari singkatan “ngaku lepat” dalam bahasa Jawa, yang artinya mengakui kesalahan. Ini menandakan bahwa ketupat juga menjadi sarana untuk saling memaafkan dan introspeksi diri.
Makna kupat juga dikaitkan dengan konsep “Laku Papat”, yang terdiri dari:
– **Luberan**: melimpahi atau berbagi rezeki.
– **Leburan**: melebur dosa atau saling memaafkan.
– **Lebaran**: terbukanya pintu pengampunan.
– **Laburan**: mensucikan diri.
Keseluruhan filosofi ini menunjukkan bahwa ketupat bukan hanya makanan tradisional, tetapi juga simbol spiritual dan sosial yang mengajarkan tentang keikhlasan, kesederhanaan, dan pentingnya hubungan antar sesama manusia.(DNG)
Sumber: berbagai artikel.